PUNCAK SUROLOYO
Meneropong Candi Borobudur dari Perbukitan Buddha Tidur
Desa Gerbosari, Samigaluh, Kulon Progo, Yogyakarta, Indonesia
Perjalanan menuju Puncak Suroloyo merupakan petualangan tersendiri yang penuh dengan tantangan. Jalanan sempit penuh tanjakan curam, kelokan tajam, serta diapit oleh bukit dan jurang menjadi perjalanan yang mendebarkan. Namun perasaan takut itu akan tergantikan dengan ketakjuban saat melihat pemandangan yang terhampar. Gugusan perbukitan nampak berdiri kokoh melindungi kawasan perdesaan di lembah yang dikelilingi areal persawahan dan ladang. Sejauh mata memandang yang terlihat adalah warna hijau berpadu dengan biru langit dan putihnya mega. Sesekali terlihat bunga liar yang tumbuh dengan anggun di tengah rumpun ilalang.
Setelah menempuh 15 km perjalanan menggunakan sepeda motor, YogYES pun menjejakkan kaki di Suroloyo. Untuk mencapai puncaknya terdapat 286 anak tangga dengan tingkat kemiringan tinggi yang harus didaki. Awalnya pendakian masih terasa biasa saja, namun mulai anak tangga ke-100 nafas YogYES sudah tersengal dan hampir putus. Setelah beristirahat di anak tangga, pendakian pun dilanjutkan kembali dengan pelan. Begitu menjejakkan kaki di Puncak Suroloyo yang memiliki ketinggian 1.019 m dpl, YogYES disambut dengan kepakan sayap puluhan burung gereja, kupu-kupu, dan juga capung. Rombongan unggas dan serangga itu terbang rendah di atas kepala seolah mengucapkan selamat datang.
Pemandangan indah dan menakjubkan terhampar di depan mata. Areal persawahan berbentuk terasering menghiasi dinding perbukitan, berpadu mesra dengan lembah dan perdesaan. Di kejauhan nampak puncak Gunung Sindoro, Sumbing, Merbabu, dan Merapi menyembul di balik gumpalan awan. Candi Borobudur terlihat dalam ukuran yang sangat mungil, tersembunyi dibalik pepohonan. Dan YogYES pun tercekat, saat tiba-tiba segumpal awan berarak pelan tak jauh dari tempat YogYES berdiri.
SUMBER: https://www.yogyes.com/id/yogyakarta-tourism-object/nature-and-outdoor/puncak-suroloyo/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar